Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi
Percakapan Paling Panjang Perihal Pulang Pergi sebuah karya dari duo Theoresia Rumthe dan Weslly Johannes terbitan Gramedia Tahun 2021. Cover buku ini adalah lukisan yang buat aku takut pas pertama lihatnya, karena ada potongan tubuh manusia, manusia yang sepertinya sudah meninggal. Jujur tapi itu yang buat buku ini stand out. Aku pernah ikutan webinar bedah buku ini waktu itu aku belum baca bukunya dan hanya ikut ikutan aja, hehehehe. Di pagi harinya, ketemu sama kak Theo ini di acara kelas Podcast Siberkreasi:Menulis untuk telinga, lalu di sore hari ikutan webinar buku ini. Buku ini berisi 120 halaman. Ya ampun aku menyelesaikan membaca buku ini lama sekali kenapa aku enggak bisa menyelesaikan dalam satu kali baca gitu karena terhalang sama kegiatan sehari-hari juga sih. Mungkin karena tema puisinya yang terkesan 'berat' dan sedih gitu. Oh mungkin aku lebih suka puisi yang bertemakan cinta atau kebahagiaan daripada kesedihan atau kematian. Tapi meskipun begitu bukan berarti buku ini tidak bagus hanya preferensi ku saja yang mengatakan aku tidak begitu suka dengan buku ini. Tak lupa, Apresiasi buat kedua penulis yaitu untuk kak Theo dan kak Weslie yang selalu keren dan memang sangat pintar meramu kata menjadi puisi.
Beberapa puisi karya sempat aku tulis di buku catatanku yaitu
Kita lalai mengakui / TR/ 23 Oktober 2019
Kenyataannya kita lalai mengakui kematian. Seringkali kita dibuat tidak jujur olehnya. Padahal kematian ialah sebentuk pergi yang hakiki.
Sebuah cara pulang yang tidak dapat didaur ulang. Ia bersisian dengan kehidupan.
Ia cemburu- mengambil hidup yang sementara mewujud menjadi tanah.
Kawan /WJ/24 Oktober 2019
Betapa hidup adalah rahasia hari dan jam. tak tertebak panjang jalan menuju ketiadaan atau keabadian
Komentar
Posting Komentar